RSS

Arsip Kategori: Renungan

Doa Yang Berjalan

Terlalu sayang kalau hidup ini dipenuhi dengan kutukan. Segala yang kita lihat, kita temui, dilalui dengan sumpah serapah. Bahkan kadang banyak sebagian dari kita yang mengawali paginya dengan pertengkaran,antara istri dengan suami,ayah dengan anak meski karena hal kecil, karena bangun kesiangan, sarapan yang kurang, anak belum mandi, dan lain sebagainya.
Ketika keluar rumah pun masih diliputi kekesalan sehingga apa yang dilewati menjadi ajang pelampiasan, bahkan terhadap tetangga sendiri.
Semua itu hanya akan membuat hati tidak nyaman, penuh amarah dan kekesalan yang tidak hanya berdampak pada diri sendiri tapi juga orang lain. Akibatnya, ia akan menjadi dijauhi dan mendapat doa yang tidak baik dari sekitar.
Seperti kisah seorang pemuda yang tiap malam mabuk-mabukan dan suka membuat kegaduhan. Banyak warga yang merasa kesal, dan banyak yang mendoakan kematian. Tidak berapa lama, pemuda tadi tewas dalam kecelakan.
Apakah kita ingin seperti pemuda tadi? Yang selalu mendapat doa keburukan?
Maka jadilah doa yang berjalan.
Setiap kejadian yang kita lihat,yang kita alami, selalu selipkan doa kebaikan. Di rumah kita, terhadap pasangan hidup kita, terhadap anak kita, terhadap orang tua kita, sirami amarah dengan doa kebaikan. Maka doa kebaikan akan menenangkan hati kita. Keluar rumah dengan doa, lihat tetangga, doakan mereka, dalam perjalanan, macet, dalam kondisi apapun, selipkan doa kebaikan kita. Melihat pengemis, melihat pengamen, penjual koran,Petugas kebersihan, anak jalanan, sopir angkutan, dan lain sebagainya. Selipkan doa kebaikan untuk mereka, doa agar mereka mendapat hidayah.
Dan jadilah pribadi yang baik terhadap lingkungan sekitar, terhadap siapa saja yang kia temui dalam perjalanan. Maka mereka akan mendoakan kebaikan untuk kita. Bukankah doa yang dilakukan tanpa sepengetahuan kita akan dikabulkan oleh Allah swt?
Maka dua hal yang penting, mendoakan orag lain dan berbuat baik terhadap orang lain.
Maka, kita akan mnjadi doa yang berjalan, mendoakan orang lain dan di doakan orag lain dalam kebaikan.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 24 Oktober 2011 inci Motivasi dan Inspirasi, Renungan

 

Bersama ROHIS, Ku tetapkan Yakinku

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
sahabat-sahabat Kerohanian Islam atau sering dikenal ROHIS di seluruh Indonesia, baik tingkat menengah ataupun atas, semoga Allah memberikan keistiqomahan dalam jalan kalian, dalam keikutsertaan kalian baik aktif ataupun pasif.
Saya hanya ingin sedikit sharing dengan kalian, tentang ROHIS ini, tentang pengalaman, tentang cerita suka dan duka, tentang manfaat teman-teman bergabung dengan ROHIS.

ROHIS, sebuah lembaga yang telah membesarkanku, mendidik dan mengajarkan tentang berbagai hal.
ROHIS merupakan satu lembaga ekstrakulikuler yang lengkap menurut pandangan saya,
ia mengajarkan untuk berorganisasi,
ia mengajarkan untuk dakwah dan ibadah,
ia mengajarkan untuk membina lingkungan sekolah,
ia mengajarkan untuk perencanaan kegiatan,
ia mengajarkan untuk komunikasi efektif,
ia mengajarkan untuk olahraga dan pendidikan jasmani,
ia mengajarkan untuk berjiwa sosial kemasayarakatan,
ia mengajarkan untuk menjadi pemimpin sejati,
ia mengajarkan segala hal yang kita butuhkan dan segala hal yang tidak kita butuhkan tapi bermanfaat untuk kita.

Namun satu hal yang tidak akan ditemui di ekskul manapun adalah ROHIS bisa menjadi jalan Hidayah bagi siapapun termasuk pengurus dan anggotanya. inilah yang akan kita bahas teman-teman.
Jalan kebaikan, jalan petunjuk dan jalan hidayah, insya Allah.
Meskipun kita tidak merasakannya ketika aktif di ROHIS, tidak merasakan seketika itu juga,
tapi yakinlah, suatu saat, kita akan menemukan sentuhan tersembunyi yang telah menjadikan kita seperti sekarang ini.
Mungkin ketika kuliah, atau setelah kerja, atau bahkan ketika tua renta, kita baru teringat, bahwa awal mula kita mengenal tarbiyah islamiyah (pembinaan islam) adalah di ROHIS ini.
Awal yang mengubah emosi jiwa menjadi jiwa yang teduh penuh cinta,
mengubah dosa menjadi amal pahala,
mengubah rasa takut menjadi berani penuh semangat,
mengubah cara pandang negatif menjadi positif,
Semua mungkin berawal dari sini, dari ROHIS ini.

Oleh karena itu, saya hanya ingin berpesan,
Siapapun kita, apapun latar belakang kita, semaksiat-maksiatnya kita, jangan sampai kita meninggalkan organisasi ini, karena ia adalah jalan yang Allah sediakan, untuk membuka hati, membuka emosi, membuka jalan hidayahNya.
Jalan yang menghadirkan pelaku-pelaku kebaikan,
jalan ukhuwah dan kebersamaan yang erat menyatukan semua potensi kejujuran,
jalan yang suatu saat akan membuat kita sadar, bahwa disinilah kita dibesarkan,
dengan segudang masalah,
Tetaplah berada bersama para pelaku kebaikan,
niscaya kebaikan itu akan mengikutimu,
dan akan mengubah paradigmamu,
bahkan mengubah maksiat-maksiatmu,
Yakin dan tetapkan tekadmu,
inilah jalan terbaik untuk masa depanmu,
bersama ROHIS, aku tetapkan yakinku.

Untuk sahabat ROHIS diseluruh Indonesia, para alumninya,
khusus ROHIS SMA N 55 dan Keluarga Alumni Rohis SMA N 55 (KARIMA),
mari kita bersama menjadi penerus peradaban,
yang melahirkan generasi-generasi rabbani,
mari kita sambut seruan yang mulia,
mari bersama ikuti langkah perjuangan,
di medan dakwah sekolah kita tercinta.

FAJAR FATAHILLAH
– Alumni ROHIS SMAN 55 Jakarta (2004-2006)
– Keluarga Alumni Rohis SMAN 55 (KARIMA)

18 Syawal 1432 H

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 17 September 2011 inci Biografi, Dakwah, Renungan